Pasuruan, Pojok Kiri
Tingginya curah hujan menyebabkan jalan berlubang di sejumlah daerah di Pasuruan. Jalan-jalan berlubang ini pun menjadi sumber kecelakaan dan keluhan pengguna jalan.
Salah satunya yang ada di jalan By Pass Bundaran Gempol sampai Bundaran Apollo, Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan ini di protes oleh para aktifis, karang taruna dan wartawan yang tergabung dalam komunitas Info Seputar Gempol (ISG)
Bentuk protes disampaikan dalam bentuk aksi damai dengan memberikan tanda terhadap aspal jalan yang berlubang menganga, dengan tujuan agar warga dan pengguna jalan berhati-hati apabila melintasi ruas jalan tersebut.
Jalan By Pass yang dulunya bekas Exit Tol Gempol tersebut perawatannya sudah di serahkan ke Provinsi, namun Kerusakannya sangat parah, banyak aspal yang berlubang cukup banyak, bahkan mendapat julukan 'Jeglongan Sewu' yang berarti 'ribuan lubang'.
Saking kesalnya dan indikasi pembiaran para aktifis, karang taruna dan wartawan yang tergabung dalam komunitas Info Seputar Gempol (ISG), mereka sampai memasang sejumlah tanda sebagai bentuk protes. Di antaranya bertuliskan "Hati-Hati Anda Melewati Jl. Jeglongan Sewu". Bahkan ada yang mengatakan " Lewat Kene Ora Kejeglong, Berarti Awakmu Wis Lolos Tes SIM Malaikat Maut," artinya "lewat sini tidak kena lubang, berarti kamu sudah lolos tes SIM Malaikat Maut, " Celetuknya.
Banyaknya jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki ini membuat pengguna jalan dan warga setempat kecewa kepada Pemerintah terutama Balai Besar Pemerintahan Jalan Nasional (BBP JN) Jatim -Bali. yang seharusnya segera melakukan perbaikan jalan, karena seringkali terjadi laka di tempat tersebut.
"Jalan dalam kondisi seperti ini sangat berbahaya, seharusnya pemerintah bisa lebih tanggap, tidak perlu sampai menunggu korban jiwa," ujar salah satu relawan kepada Pojok Kiri di lokasi, Senin (14/2/2022).
Hal yang sama disampaikan oleh Hadi (53). Menurutnya, jalan rusak seperti ini mulai muncul sebelum musim hujan tahun 2021. Namun hingga saat ini kondisinya makin rusak dan belum ada tanda-tanda akan diperbaiki.
"Warga Gempol dan Pengguna jalan menginginkan jalan ini segera diperbaiki. Kasihan kemarin ada ibu-ibu yang sedang hamil melintas di jalan ini, hampir keguguran," kata Hadi.
Hadi menambahkan, kekesalan warga dan pengguna jalan juga ditunjukkan dengan membuat tulisan lain, yaitu "Jalan Penuh Dengan 'Jeglongan Sewu' yang tak lain bentuk sindiran kepada pemerintah setempat.
"Sebagai tanda banyak lubang disini kita beri tanda menggunakan cat semprot jalan jalan yang berlubang" imbuhnya.
Sementara itu camat Gempol Thaufiqul Ghony mengapreasiasi para relawan, tidak melakukan tindakan yang merugikan orang lain sampai menutup jalan ataupun anarkis. Malah para pemerhati lingkungan ini menghimbau agar pengguna jalan tersebut lebih waspada. Berbekal Cat Spray para para Pemerhati Lingkungan memberikan tanda dengan melingkari jalan yang berlubang.
"Ini unik, bertepatan dengan 14 Februari identik dikalangan anak muda seperti Hari Kasih Sayang, para pemerhati lingkungan ini peduli dengan masyarakat yang melintas. Tujuannya di coret coret itu untuk memberikan tanda bahwa jalan itu berlubang agar pengendara lebih waspada, agar tidak sampai terjadi insiden yang tak di inginkan," Ungkapnya
Camat gempol memang memperhatikan ruas jalan By Pass tersebut banyak lubang dan jika malam penerangan lampu jalan ada yang mati. Namun Pemerintah Kabupaten Pasuruan tidak berani melakukan tindakan lantaran Ruas jalan tersebut milik Provinsi.
"Yaa.. saya perhatikan pernah beberapa kali saat patroli bersama pak kapolsek dan pak danramil. Selain jalannya yang rusak penerangan juga minim sekali, saya harap keluh masyarakat dan rekan rekan yang melakukan aksi ini dapat dipantau oleh Pemerintah Provinsi agar segera dilakukan pembenahan," Papar Mantan Camat Beji tersebut.(Tom/Fii)