Pasuruan, pojok kiri Penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) diapresiasi Dewan Pendidikan Kabupaten Pasuruan. Sebab, pendidikan dengan sistem PTM dinilai lebih efektif ketimbang dengan daring.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Pasuruan, Habib Zainal Abidin. Ia menilai, antusiasme siswa dan guru untuk menggelar pembelajaran tatap muka begitu tinggi. Tak hanya guru tetapi juga siswa menyambut dengan bahagia.
Meski tak dipungkiri, di hari pertama, banyak hal yang masih perlu dievaluasi. Terutama dalam hal penerapan protokol kesehatan. “Masih ada siswa yang melakukan kontak langsung, seperti bersalaman dengan teman-temannya. Ini yang menjadi catatan kami untuk dievaluasi,” bebernya.
Meski begitu, penerapan pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah sudah baik dilakukan. Baik dari sisi sarana penunjang untuk penerapan protokol kesehatan di sekolah. Seperti tempat cuci ataupun penerapan jarak antar bangku sekolah.
“Karena itulah, kami mendorong agar penerapan PTM bisa dijalankan semua lembaga. Tentunya, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Karena, lembaga pendidikan, bagi kami adalah tempat yang aman dan nyaman untuk belajar. Ketimbang, sistem daring, anak sulit terpantau dengan baik,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dispendik Kabupaten Pasuruan, Ninuk Ida Suryani memandang, penerapan PTM sudah diterapkan disekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Pasuruan. Sejauh ini, ia memandang pembelajaran tersebut telah dijalankan dengan baik.
“Kami sudah melakukan pemantauan ke sekolah-sekolah. Kami rasa, sudah diterapkan dengan baik. Termasuk prokesnya,” terangnya.(yus)