Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Budidaya Udang Vaname Di Kabupaten Pasuruan Semakin Di Lirik Oleh Investor


Pasuruan, Pojok Kiri

Potensi budidaya udang vaname di Kabupaten Pasuruan, kian dilirik oleh para investor, bahkan, besarnya potensi udang vaname membuat Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI mendatangkan puluhan investor dari berbagai perusahaan di Indonesia untuk datang langsung ke Kabupaten Pasuruan, sekaligus melihat pengelolaan budidaya udang vaname yang sudah menggunakan sistem Busmetik (Budidaya udang skala mini empang plastik). Seperti yang terlihat di Hotel Horison Pasuruan, Senin (07/06/2021) pagi, 

Dimana total ada 32 investor yang diundang dalam Forum Promosi Investasi "Pacu Minat Investasi Usaha Budidaya Udang Vaname". Mereka merupakan pimpinan dari perusahaan yang memerlukan udang sebagai bahan dasar produksi, perbankan hingga pemerhati perikanan.

Direktur Usaha dan Investasi pada Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP RI, Catur Sarwanto mengatakan, KKP memang tengah menggenjot produktivitas tambak udang khususnya jenis vaname, seiring target peningkatan ekspor sebesar 250 persen hingga tahun 2024.

"Kami akan terus tingkatkan usaha budidaya udang vaname dengan sistem busmetik. Banyak sekali program yang kita luncurkan. Seluruhnya berbasis teknologi," katanya.

Di Kabupaten Pasuruan, teknologi tambak yang banyak dipakai saat ini meliputi semi-intensif, intensif bahkan ada yang supra-intensif, dengan hasil panen mencapai puluhan ton udang vaname per hektare. Kata Catur, hal itu jauh lebih tinggi dibanding tambak udang konvensional yang hasil produksinya sekitar 1 ton per haktare, bahkan kurang dari itu.

"Cukup besar potensinya kalau dilihat dari kota atau kabupaten, maka dari itu, kita sengaja datangkan investor supaya udang vaname ini menjadi komoditi ekspor unggulan," terangnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Pasuruan, Gus Mujib Imron menjelaskan, di Kabupaten Pasuruan, para petambak telah mengembangkan teknologi budidaya udang vaname sistem busmetik dan semi intensif. Dimana produksi dalam tiap tahunnya selalu meningkat, di tahun 2018, produksi udang vaname sistem busmetik bisa menghasilkan 2483,27 ton. Setahun berikutnya meningkat menjadi 2679,66 ton udang, dan tahun 2020 naik lagi menjadi 3309,12 ton.

Peningkatan produksi udang vanama disebabkan oleh semakin banyaknya petambak udang yang beralih dari sistem tradisional ke busmetik atau bahkan semi intensif.

"Kami sangat bersyukur karena jumlah produksi udang vaname terus meningkat seiring semakin banyaknya petambak udang yang sudah beralih dari sistem tradisional ke busmetik," jelasnya.

Gus Mujib juga menegaskan bahwa udang vaname menjadi salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Pasuruan. Dengan lebih dari 100 hektar tambak udang yang ditawarkan ke investor, ia optimis akan banyak mendatangkan keuntungan bagi para petambak dan perekonomian masyarakat sekitar. (Ony/mil).