Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka 59 SMP Di Kabupaten Pasuruan Lakukan Simulasi



Pasuruan, Pojok Kiri.
Sebanyak 59 sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Pasuruan mulai menggelar simulasi uji coba pembelajaran secara tatap muka (PTM) setelah lama menerapkan pembelajaran daring sejak pandemic, maret tahun 2020 lalu.

Simulasi ini dikemas dalam kegiatan Pondok Romadhon, di mana siswa yang datang ke sekolah adalah mereka yang duduk di bangku kelas IX dengan jumlah separuh dari kapasitas per kelasnya.

Seperti yang terlihat pada Rabu (28/04/2021) pagi. Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Ninuk Ida Suryani memantau jalannya simulasi PTM di SMPN 1 Gondangwetan dan SMPN I Pasrepan.

Dari pantauan dua sekolah, Gus Mujib-sapaan akrab Wakil Bupati Pasuruan ini menilai simulasi yang dilakukan sudah bagus. Dalam artian, sekolah telah menerapkan protokol kesehatan, seperti seluruh penghuni sekolah memakai masker, guru dan tenaga pendidikan di sekolah telah divaksinasi, jumlah murid adalah separuh dari kapasitas kelas dan dalam keadaan tidak sakit, serta ada jarak antara siswa satu dengan yang lainnya.

“Saya lihat, yang disiapkan sudah bagus, baik dari sarana prasarana maupun SDM pendidik hingga tenaga kependidikan. Semua pakai masker, tidak sakit dan guru maupun tenaga pendidikan sudah divaksin,” katanya.
Gus Mujib mengungkapkan, dimulainya kembali pembelajaran tatap muka meski masih simulasi juga bertujuan menjaga suasana kebatinan siswa dan orang tua. Sebab sekolah sudah ditutup selama hampir satu tahun, sehingga para siswa sangat rindu ingin kembali bersekolah.
" Rupanya mereka sudah merindukan. Apalagi penutupan sekolah sudah setahun berjalan karena pandemi. Orang tua dan siswa maunya bisa tetap muka," ungkapnya.

Lebih lanjut Gus Mujib menegaskan bahwa uji coba pembelajaran tatap muka dilaksanakan dengan ketentuan ketat, yakni pihak sekolah dan orang tua siswa wajib melaksanakan protokol kesehatan mulai dari berangkat sekolah, di dalam sekolah hingga pulang ke rumah masing-masing
"Semua sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka juga harus menyiapkan sarana prasarana protokol kesehatan. SOP harus ketat dan kami akan minta laporan harian dari pelaksanaan itu," ujarnya.

Pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka, kata Wabup, juga harus mempertimbangkan kondisi wilayah secara epidemologis sehingga Dinas Kesehatan dan Satgas Penanganan Covid-19 akan terus melakukan pemantauan, serta pendampingan pelaksanaan program ini.
Tak hanya itu saja, satuan pendidikan yang diizinkan melaksanakan simulasi uji coba pembelajaran tatap muka tetap harus melayani pembelajaran secara daring jika orangtua siswa tidak memberikan ijin.

“Harus ada ijin orang tua juga. Karena khawatir ada anak yang tengah sakit atau dalam kondisi kurang enak badan. Kalau sudah seperti itu, pembelajaran dilakukan secara daring,” tegasnya.

Sementara itu, Kadispendik Kabupaten Pasuruan, Ninuk Ida Suryani menjelaskan, jumlah guru SD dan SMP di Kabupaten Pasuruan yang sudah divaksin mencapai 90%. Ditargetkan mei mendatang, sisa guru yang belum tervaksinasi, akan rampung.

“Kalau menurut Dinas Kesehatan, akhir mei semua guru SD dan SMP harus selesai divaksin,” jelasnya.
Simulasi uji coba digelar selama dua hari berturut-turut, yakni 28-29 April 2021. Setelah dua hari selesai, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait kekurangan apa saja yang harus dilengkapi agar seluruh sekolah siap untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka yang akan dimulai pada Tahnun Ajaran Baru 2021/2022, juni/juli mendatang.

“Kita evaluasi secara keseluruhan. Baik fasilitas, sarana prasarana, penerapan prokes, SDM dan lain sebagainya. Sampai semuanya benar-benar siap untuk kembali menggelar PTM pada tahun ajaran baru mendatang,” tutup Ninuk. (Ony).