Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Nilai Agama Dan Pancasila Adalah Pondasi Pendidikan



Pasuruan, Pojok Kiri.
Pondasi pendidikan yang berkarakter harus mengacu pada pendidikan agama serta Pancasila dan UUD 1945. Sehingga segala upaya peningkatan ilmu pengetahuan senantiasa dilandasi oleh nilai-nilai agama serta persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka menjaga NKRI. Pesan tersebut disampaikan Wakil Bupati Pasuruan, Mujib Imron pada acara Pembekalan Materi Pesantren Ramadhan SMP Negeri se-Kabupaten Pasuruan, Senin (19/4/2021).

Dalam kegiatan pembinaan yang bertempat di Aula KH Aljufri Graha, PCNU Kabupaten Pasuruan tersebut, Gus Mujib sapaan akrab Wakil Bupati Pasuruan menyampaikan bahwa dasar pelaksanaan sistem pendidikan nasional harus sesuai dasar hukum negara. Berikut menjadi acuan sekaligus sebagai pedoman dalam mendidik generasi muda. Terlebih akhir-akhir ini sedang marak isu radikalisme.

“Semua peningkatan ilmu harus dilandasi dengan nilai agama dan rasa persatuan. Jika tidak diimbangi maka ditakutkan akan disalah artikan dan akhirnya condong pada hal yang bertentangan dengan Pancasila. Karena itu, saya minta kepada seluruh Kepala Sekolah agar meningkatkan kewaspadaan serta memberikan pengarahan bahwa Pancasila adalah sudah final”, pesan Wakil Bupati.

Lebih lanjut, Gus Mujib menyampaikan terkait tugas pokok guru adalah sebagai pendidik. Sehingga dengan adanya Pesantren Ramadhan diharapkan mampu menjadi sarana simulasi pembelajaran terbuka melalui daring. Sekaligus memperkuat pendidikan agama serta karakter di bulan Ramadhan.

“Pesantren Ramadhan ini bertujuan sebagai simulasi pembelajaran terbuka melalui daring tapi terbata dan memperkuat pendidikan agama dan karakter di bulan Ramadhan. Juga memperdalam materi yang belum didapatkan sebelumnya dari ustadz, kyai dan guru”, terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan menambahkan bahwa selama ini kualitas dan potensi jaringan internet yang dimanfaatkan untuk kebutuhan proses pembelajaran daring selama pandemi masih belum maksimal. Di sisi lain, ruh dan esensi pendidikan tetaplah harus melalui proses tatap muka. Hal itu yang tidak dapat dilakukan melalui metode belajar daring.

“Sejatinya, dalam proses belajar mengajar itu harus tetap secara tatap muka. Karena dalam proses belajar tatap muka, guru bisa mengawasi langsung anak didiknya. Itu yang tidak bisa dilakukan pada proses belajar secara daring. Kami ingin peserta didik kami tumbuh dalam asuhan yang baik oleh orang tua dan guru. Karena itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan bekerjasama dengan PCNU dalam kegiatan Pesantren Ramadhan. Tujuannya untuk meningkatkan iman dan taqwa sekaligus wawasan ahlus sunnah wal jam’aah”, tuturnya.

Dalam kegiatan pembekalan sekaligus pembinaan para pendidik tersebut turut hadir Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan, Imron Mutamakkin serta Kepala Dinas Pendidikan, Ninuk Ida Suryani. Juga perwakilan Kepala Sekolah dari seluruh SMP dan perwakilan Guru PAI se-Kabupaten Pasuruan serta perwakilan Anggota PCNU Kabupaten Pasuruan. (Ony).