Pasuruan, Pojok Kiri.
Meski masih dalam situasi Pandemi Covid-19, akan tetapi nilai investasi di Kabupaten Pasuruan pada tahun 2021 ditargetkan mencapai Rp 10 Trilyun, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Kabupaten Pasuruan melalui Alfan Nurul Huda selalu Kabid Penanaman Modal dan Perijinan mengatakan, target yang dipatok tahun ini dinaikkan dari tahun sebelumnya sebesar Rp 9,6 Trilyun, untuk mencapai target ini, DPMPT telah merencanakan berbagai program, diantaranya promosi investasi, penerapan pelayanan perijinan secara online, temu pengusaha hingga pemasangan baliho di titik-titik strategis di wilayah Kabupaten Pasuruan.
“Meskipun online, akan tetapi semua berkas tetap diantarkan ke kantor. Via online akan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi persyaratan apa yang harus dilengkapi, sehingga tidak bolak-balik ke kantor,” kata Alfan, di sela-sela kesibukannya, Rabu (14/04/2021).
Dijelaskannya, untuk promosi investasi dilakukan melalui pameran, baik internal seperti Apkasi ataupun regional seperti east java festival. Sedangkan untuk penerapan pelayanan perijinan online melalui OSS (Online Single Submission). Dengan adanya sistem Online Single Submission (OSS), pelaku usaha dapat melakukan perizinan berusaha dimana pun dan kapan pun secara daring.
Selain itu, dengan adanya sistem ini diharapkan masyarakat dapat terlayani dengan lebih cepat dan memperoleh kejelasan waktu.
“Kurang dari satu jam pelaku usaha sudah dapat melakukan usaha dengan catatan seluruh berkas persyaratan telah lengkap,” singkatnya.
Sementara itu, sepanjang tahun 2020 lalu, DPMPT sukses mencapai target nilai investasi. Bahkan mengalami surplus sebesar 104,53% atau terealisasi sebesar Rp 10,035 Trilyun.
Dari perolehan target tersebut, rata-rata diperoleh dari pengembangan proyek perusahaan yang ada di Kabupaten Pasuruan. Kata Alfan, total ada 2925 proyek pengembangan yang dilakukan oleh 10 PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) yang baru dan 37 PMDN yang lama, 3 PMA (Penanaman Modal Asing) dan 2844 IUMK (Ijin usaha menengah kecil) di tahun 2020.
Di sisi lain, selain realisasi nilai investasi yang mengalami surplus, target untuk PAD (Pendapatan Asli Daerah) pada tahun 2020 juga melebih target sebesar Rp 4.810.000.000 dan terealisasi sebesar Rp 4.976.718.692 atau mencapai 103,47%. Kata Alfan, selain faktor lahan, pembangunan jalan tol antara gempol-pandaan maupun gempol-grati, Pipanisasi pasokan gas, hingga persediaan sumber daya air yang melimpah, sangat memberikan dampak positif terhadap iklim investasi di kabupaten pasuruan.
“Kita punya sumber mata air umbulan yang luar biasa, belum lagi pembangunan pipa gas yang hampir merata di daerah industry, ditambah adanya jalan tol, jelas akan menyedot investasi , karena daerah kita menjadi segitiga emas,” tegas Alfan, dikatakan Segitiga emas, Karena di antara malang hingga banyuwangi, kabupaten pasuruan berada pada posisi sentral, sehingga jelas akan menjadi jujukan para investor yang akan menanamkan modalnya di kabupaten pasuruan.
“Mudah-mudahan terus mengalami perkembangan yang baik. Iklim investasi yang menguntungkan bagi Kabupaten Pasuruan,” tutupnya. (Ony).