Pasuruan, Pojok Kiri
Dentuman suara keras hingga menimbulkan getaran di dada, super menggelegar alias sound horeg anakan, iringi acara pawai dusun Dieng desa Jerukpurut kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan, Sabtu, (19/7/2025), meski keputusan fatwa haram dari MUI Jatim soal penggunaan sound horeg.
Iringan 6 sound system di atas mobil Truk lengkap dengan lampu, remix ekstrem, hingga kekuatan suara alias battle sound menambah semaraknya Karnaval dalam rangka Ruwah dusun Dieng desa Jerukpurut.
Fenomena ini bukan sekadar soal suara keras dan berjoget, melainkan cerminan dari identitas, interaksi sosial, hingga modifikasi budaya lokal. Namun, tak semua masyarakat menerima kehadiran sound horeg dengan tangan terbuka, sehingga munculnya Fatwa tentang haramnya sound horeg.
Kepala desa Jerukpurut, Haji Slamet, yang akrab di panggil Abah Dalbet menyampaikan, bahwasannya kegiatan ini murni keinginan warga, dilakukan dengan cara swadaya dan tidak membebankan masyarakat yang kategori miskin.
"Sebelumnya saya sudah menghimbau pada warga dusun Dieng, mau bagaimana lagi, ini keinginan warga, yang penting jangan sampai membebankan pada masyarakat miskin, tarik yang mampu. Ternyata itu jalan dan bisa, "tuturnya.
Bagaimana caranya, Abah Dalbet menceritakan kalau pemuda dusun Dieng setahun sudah mengumpulkan, satu bulan 100ribu per anak remaja yang sudah kerja perbulan. Yang penting satuvtahun 1juta.
Kenapa pemuda kayak begini, karena rata-rata remajanya semua kerja, dampak dari adanya pabrik rokok yang ada di dusun Dieng.
"Inilah sifat warga desa Jerukpurut, kepeduliannya terhadap kegiatan-kegiaran seperti ruwah dusun, HBN, Hari besar Islam, mereka melakukan sendiri dengan swadaya, kita pemerintah desa tinggal mensupport, "pungkas Abah Dalbet.
Lebih lanjut, Abah Dalbet juga menyampaikan, jangan melihat dari sisi negatifnya, sound horeg anakan ini bisa memiliki dampak positif pada UKM, terutama pedagang kaki lima dan pelaku usaha kecil lainnya yang terlibat dalam acara tersebut. Meskipun ada kekhawatiran mengenai dampak negatifnya, seperti kebisingan dan potensi gangguan, acara ini juga bisa menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat sekitar.(Syafii/Yus)