Pasuruan, Pojok Kiri
Untuk memaksimalkan potensi Dana Desa 2025 Pemerintah Desa didorong untuk mendukung ketahanan pangan. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) harus bisa memainkan peran kunci sebagai pemasok bahan baku program makan bergizi gratis (MBG), regulasi Permendes Nomor 2 Tahun 2024 yang menetapkan minimal 20% Dana Desa yang dialokasikan untuk ketahanan pangan.
Program ini memberikan peluang besar untuk membangun kemandirian desa, baik dari sisi ekonomi maupun ketahanan pangan.
Untuk itu dalam menyongsong program tersebut pemerintah desa Legok, melakukan pembaharuan pengurus BUMDes dari pengurus lama yang sudah habis masa baktinya.
Melalui musyawarah desa, akhirnya Jumadin terpilih sebagai ketua BUMDes Desa Legok, di buktikan dengan Surat Keputusan dari kepala desa Legok, Nur Salam.
Selang beberapa bulan kepungurusan BUMDes Legok tersusun, yang selanjutnya dilakukan serah terima aset BUMDes pengurus lama yang di ketua Junaidi ke pengurus baru yang diketuai Jumadin.
Uang modal akhir senilai 130juta lebih, plus bukti print out dari rekening Bank, diserahkan langsung oleh Junaidi ke Jumadin, disaksikan kepala desa sebagai penyertaan modal Kas terakhir dari pengurus lama, disaksikan Kepala desa dan perangkat yang lain.
"Pada serah terima, prin out rekening BUMDes di serahkan pada pengurus yang baru, ternyata uang yang ada di rekening itu utuh. Senilai 130juta lebih di serahkan kepada pengurus baru. Penyertaan modal ini belum yang 20% nanti, "kata Nur Salam.
Terkait dengan salah satu dari 8 misi atau Asta Cita Prabowo-Gibran, pemerintah desa Legok akan merapatkan semua steakholder dalam rangka membahas sasaran program yang pas untuk desa Legok. Supaya tau desa Legok ini tematiknya desa apa nantintinya, Pertanian apa peternakan.
Kades Nursalam memohon kepada pengurus BUMDes dibawa pimpinan Jumadin ini bisa amanah, dan jangan sampai bermain-main.
"Program 20% ini jangan bermain main, harus tepat sasaran. Maka pengurus dan unit usaha BUMDes harus mumpuni, ahli di bidangnya, tidak sekedar jadi pengurus."tambahnya.
Kepala desa Legok, Nursalam menjelaskan, bahwasannya Ketua BUMDes yang baru pernah menyampaikan padanya, "akan membuat bebek telur apa ayam petelur, tapi nanti ngak tau konsepnya kayak apa, karena desa belum memutuskan 20% nanti diarahkan kemana. Yang penting nanti harus ditangani BUMDes, "terangnya.
Sementara itu, sekretaris Desa (Sekdes), Iril menyampaikan dalam rangka menyongsong program ketahanan pangan di wilayah desa Legok. Seluruh jajaran pengkat desa sangat mengapresiasi, antusias, apalagi saat ini ketahanan pangan di fokuskan ke Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Dalam waktu dekat ini, menyongsong Bulan Suci Ramadhan BUMDes Legok akan melakukan usaha pengolahan beras, dari modal usaha yang ada, karena sudah direncanakan.
"Saya kira perencanaannya sudah matang, menuju desa tematik, untuk mengawalinya BUMDes Legok bergerak di olahan pangan."tuturnya.
Di tempat terpisah, Junaidi Ketua BUMDes yang Lama, mengeluhkan setelah penyertaan modal BUMDes Legok yang ia kembangkan selama 5tahun dari modal awal 90juta hingga menjadi 130juta lebih. Ia sayangkan usai dirinya menyerahkan Dirinyavdan jajarannya tidak diberi Honor, padahal sesuai ADART, 40% Keuntungan bersih adalah hak untuk honor jajaran pengurus BUMDes Legok.
"Usai saya serahkan, sat itu di rumah makan Kartika. utuh sesuai laporan, uang itu utuh, tidak pernah kita ambil untuk honor pengurus. Kita tunggu pencairannya di akhir, tapi mau apa lagi, setelah kita serahkan kita tidak dapat apa apa, "tutur Junaidi. (Syafi'i/Yus)