Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Ratusan Siswa Mts Nurul Huda Bulusari Dapat Pelatihan Berwirausaha dari Trainer Sanggar Parameswari



Pasuruan, Pojok Kiri
Menumbuhkan rasa cinta sejak dini terhadap batik, tidak hanya dengan merayakan Hari Batik Nasional, tidak hanya dengan memakai baju batik, tidak hanya bangga dengan warisan budaya batik yang kita miliki, tetapi rasa ini tentu lebih lengkap apabila generasi penerus dikenalkan dengan cara membatik, memberikan pelatihan terhadap anak-anak sejak dini.

Sejumlah 220 siswa MTs Nurul Huda Bulusari menerima pembelajaran tentang batik dari trainer Sanggar Parameswari yang digelar di Pendopo Suci desa Bulusari Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan mulai kelas 7,8,9 selama 3 hari, Tanggal 11 s/d 13 Desember 2023.

Para Trainer Sanggar Parameswari yang sudah trampil membatik hasil binaan dinas tenagakerja UPTD LKD Kabupaten Pasuruan. Selain sudah trampil juga sudah mampu memproduksi batik sendiri. Kini para treiner ini menularkan ilmunya pada siswa-siswi MTs. Nurul Huda.


Menurut kepala sekolah Mts Nurul Huda, Ibu Lianatus Sholikha SAg menuturkan bahwasannya, seiring dengan perkembangan jaman saat ini membuat manusia harus semakin kreatif. Begitu pula dalam kehidupan ekonomi yang persaingannya semakin keras. Wirausaha merupakan salah satu hal yang patut untuk dicoba. Untuk itu pengenalan dunia usaha khususnya kewirausahaan sejak dini mutlak diberikan kepada generasi muda.

"Tujuan dari lembaga Mts. Nurul Huda Bulusari itu kemandirian, kita siapkan anak-anak sedini mungkin menjadi generasi yang terampil, tidak hanya terampil dalam pekerjaan, tetapi terampil dalam menciptakan lapangan pekerjaan,"tuturnya.

Diberikannya materi tersebut dalam rangka mengenalkan batik kepada anak-anak sejak dini sehingga dapat mengetahui ragam motif batik sebagai salah satu warisan budaya daerah di Indonesia. Siswa siswa ini tidak hanya mendapatkan informasi batik saja, tetapi mendapatkan ilmu cara membatik dengan harapan bisa memunculkan generasi penerus pengrajin batik.

Lebih lanjut, salah satu trainer saat di wawancarai jurnalis Pojok Kiri menjelaskan, bahwa siswa juga diberikan kesempatan untuk melihat dan mencoba membuat batik secara langsung mulai dari proses membuat pola pada kain prima, mengisi motif batik yang sudah terpola menggunakan canting serta menutup bagian kain yang tidak diberi warna.


Ia berharap, "paling tidak, satu pengenalan, nantinya kalau punya potensi bisa mengembangkan, siapa tau diantara mereka punya jiwa seni terutama dibatik dan kemudian batik itu bisa menumbuhkan suatu kreasi yang menghasilkan, tambahnya"ucapnya.

Pelatihan Batik dipendopo suci di hadiri kepala desa Bulusari Hajah Siti Nurhayati dan Forkopimcam Gempol. Dalam sambutannya Nurhayati sangat mendukung penuh kegiatan yang dilakukan oleh Sanggar Parameswari. Menurutnya, hal ini positif untuk menumbuhkan wawasan baru bagi siswa, apalagi siswa-siswi ini mayoritas anak warga desa Bulusari, "tuturnya.

Menurutnya selain Bisa menggali potensi, menumbuhkan rasa patriotisme, terutama untuk hasil karya asli budaya desa Bulusari, bagian dari kekayaan Indonesia. (Syafii/yus).