Pasuruan , pojok kiri.Panitia pelaksana pemilihan kepala desa serentak di Desa/Kecamatan Beji mendapat sorotan tajam setelah dituduh melakukan kecurangan dalam proses tersebut.
Uswatun Jamilah, salah satu calon kepala desa, dengan 229 suara yang diperolehnya, mengungkapkan keraguan terkait integritas panitia dalam mengelola pemilihan. Ia mencurigai adanya dugaan kecurangan, termasuk pembuatan Daftar Pemilih Tetap (DPT) ganda di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) serta anggapan bahwa TPS 17 merupakan "TPS siluman."
Selain itu, Uswatun Jamilah juga menduga bahwa panitia melakukan upaya untuk mempengaruhi pemilih dengan melakukan sosialisasi hingga larut malam. "Ada banyak indikasi kecurangan yang kami temukan dalam penyelenggaraan pemilihan kepala desa ini," katanya.
Uswatun Jamilah yang mendapatkan nomor urut satu, menambahkan bahwa dugaan kecurangan mungkin disebabkan oleh keberpihakan panitia terhadap salah satu calon, yang berpotensi menguntungkan calon tersebut dalam pemilihan.
Sebagai respons, Uswatun Jamilah menyatakan niatnya untuk melaporkan masalah ini kepada pihak legislatif dan pihak kepolisian. "Kami akan mengajukan laporan ke kepolisian," tegasnya.
Namun, Ketua Panitia Pilkades Serentak Beji, Sugianto, dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Ia menyatakan bahwa semua tahapan pemilihan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tanpa adanya keberpihakan terhadap calon manapun.
"Kami telah menjalankan proses pemilihan dengan baik dan sesuai dengan aturan. Meskipun demikian, berita yang beredar mengklaim adanya kecurangan," ungkapnya.
Sugianto juga menegaskan bahwa panitia tidak memihak kepada calon kepala desa manapun, dan semua calon diperlakukan secara adil.
Pada pemilihan kepala desa di Desa Beji, terdapat empat calon, yaitu Uswatun Jamilah dengan 229 suara, Syarifudin dengan 1.252 suara, Kustiyaningsih dengan 226 suara, dan Elok Dwi dengan 4.469 suara.
Menanggapi tudingan terkait TPS yang disebut sebagai "TPS siluman," Sugianto menegaskan bahwa TPS 17 memang sah ada dan bukanlah TPS yang disembunyikan.
"Begitu juga dengan tudingan-tudingan lainnya, semuanya tidak benar. Kami hanya mengajak pemilih untuk berpartisipasi aktif dalam proses pemilihan dengan datang ke TPS dan menggunakan hak suara mereka," tambahnya.(yus)