Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Pemuda Cerdas, Tewas Disambar KA Komuter


petugas mengevakuasi jasad korban

Pasuruan, Pojok Kiri
Ajal seseorang tidak ada yang tahu kecuali Allah SWT. Seperti yang terjadi pada seorang pemuda asal Desa Cangkringmalang, Kecamatan Beji,Kab.Pasuruan. Ia mengalami kecelakaan cukup tragis, akibat tertemper (serempet) kereta api komuter jurusan Pasuruan-Surabaya,pada Kamis sore(12/1/23).

Afrizal Ilmiawan Dhihardinata(17) pemuda cakap dan pintar kelas 12 salah satu sekolah favorit di Trawas, harus tergeletak tak bernyawa,setelah diserempet kereta api komuter jurusan Pasuruan ke Surabaya.

Menurut keterangan yang disampaikan oleh Humas PT KAI Daops 8 Surabaya melalui Mawan Kepala Stasiun Bangil, saat dikonfirmasi mengatakan," korban tewas di tempat setelah terserempet KA Komuter atau tepatnya pada KM 42+600 masuk wilayah Dusun Cangkringmalang Selatan, Desa Cangkringmalang, Kecamatan Beji, Kab.Pasuruan sekitar pukul 16:00 Wib,"tegasnya.


Lebih lanjut di terangkan Mawan, korban awalnya berjalan melewati lintasan rel kereta api dari arah utara ke selatan, melalui jalan setapak. Diduga korban tidak mengetahui adanya kereta api komuter dari arah Pasuruan ke Surabaya. Akhirnya korban terserempet dan mengalami luka cukup berat dan meninggal dunia ditempat. Petugas Polsus Kereta Api telah berkoordinasi dengan Polsek Beji dan mengirim jasad korban ke RS Bhayangkara Pusdik Brimob Porong,"pungkas KS Bangil.

Sementara itu, dari informasi yang disampaikan oleh Hufron Kepala Desa Cangkringmalang yang berada di rumah duka,"korban saat itu hendak pulang dari menutup tokonya dan hendak pulang. Ia melewati jalan setapak atau terabasan menuju ke rumahnya. Saat hendak akan melewati rel kereta api, sejatinya telah ada beberapa warga yang telah meneriakinya akan datangnya kereta api yang melintas, namun sepertinya korban tidak mendengar,"ujarnya.

Korban sendiri merupakan siswa kelas 12 salah satu SMA favorit di kawasan Trawas-Mojokerto. Korban sangat cerdas, supel dan pandai bergaul. Hal ini dibuktikan dengan hanya 2 tahun menapaki jenjang SMA. Kawan satu kelasnya SMP terdahulu masih duduk di kelas 11 SMA. Kami Pemdes Cangkringmalang sangat kehilangan warga yang dapat menjadi panutan para pemuda,"tutup Hufron Kades Cangkringmalang.(ren/sup)