Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Program UHC di Pasuruan minim sosialisasi

Rusdi Sutejo, Wakil Ketua DPRD kab Pasuruan



Pasuruan- Pojok Kiri
Alokasi anggaran yang di siapkan oleh Pemkab Pasuruan untuk program UHC (Universal Health Coverage ) sebesar  Rp 150  Miliar  dari dana cukai di tahun 2023 nanti,program tersebut merupakan  sistem penjaminan kesehatan yang memberikan kepastian  setiap warga masyarakat, memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, bermutu dengan biaya terjangkau.

Namun sayang program tersebut belum sepenuhnya di dengar oleh masyarakat Kabupaten Pasuruan lantaran OPD  terkait yang akan menangani anggaran cukai tersebut masih minim sosialisasi kepada masyarakat yang tersebar di Kabupaten Pasuruan.

Rusdi Sutejo,wakil  ketua DPRD menilai program UHC yang di  gagas Pemkab Pasuruan sudah bagus sebagai upaya dalam peningkatan pelayanan serta kepastian  penjaminan Kesehatan bagi masyarakat kabupaten Pasuruan “program  tersebut kami nilai bagus,persoalannya tidak sepenuhnya di dengar warga Pasuruan lantaran minim  sosialisasi “jelas pria asal Bangil ini.

Iya menambahkan,jumlah total jumlah penduduk di Kabupaten Pasuruan berdasarkan data  BPS  ( tahun 2019  ada 1 627 396 jiwa ),( tahun 2020 ada 1 637 682 jiwa ) dan ( tahun 2021  sejumlah 1 615 420 ) ,apakah mereka sudah  ikut mereka sudah ikut aktif di kepesertaan BPJS.

Muhammad Zaini DPRD dari partai PKS.

 “Dari jumlah itu ada berapa persen  warga Pasuruan yang ikut  BPJS ,ini perlu di lakukan pendataan yang falid mulai tingkat RT.RW Desa hingga Kecamatan “jelasnya. 

Sorotan yang sama di sampaikan oleh  Muhammad Zaini,politisi PKS menilai  Langkah yang di lakukan Pemkab dengan mengalokasikan anggaran  Rp 150 miliar  dari dana cukai untuk UCH sebagai langkah  positif dalam peningkatan pemenuhan layanan Kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Pasuruan  “ ini program bagus tapi belum di dengar masyarakat  lantaran  minimnya sosialisasi dari lintas OPD terkait “Ucapnya.

Dampak dari minim sosialisasi yang di lakukan oleh daerah  maka pihaknya ragu apakah program UHC tersebut bisa di running pada awal tahun 2023 nanti,sebab tidak semua masyarakat di beberapa Kecamatan/ desa yang SDMnya masih rendah ,mereka tidak memahami tata  cara mendapatkan akses layanan Kesehatan.

“Kita mendorong sosialisasi segera di lakukan secapatnya mulai  tingkat paling bawah ,RT-RW sampai Desa kalau perlu  gandeng media massa di Kabupaten Pasuruan “jelasnya.

Terpisah kepala Dinas Kesetan  Dr Ani Latifah  yang di konfirmasi awak media melalui selulernya yang bersangkutan  belum memberikan keterangan.(Fii/Yus)