Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Wabup Minta KBPP Lebih Intens Dalam Sosialisasi Protokol Kesehatan



Pasuruan, pojokkiri
Wakil Bupati Pasuruan, Mujib Imron meminta Dinas Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan(KB-PP) Kabupaten Pasuruan untuk membantu memberikan sosialisasi penerapan protokol kesehatan ke masyarakat.

Selain memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya penerapan protokol keswhatan seperti 5M, Duta Perubahan Perilaku maupun kader penyuluh Keluarga Berencana (KB) yang merupakan kader KBPP diminta untuk menerapkan 3T, yakni tracing, testing dan treatment guna memutus penyebaran wabah virus covid-19.

Di ruang kerjanya, Gus Mujib yang tengah melakukan "Virtual Meeting Sosialiasi Perubahan Perilaku Disiplin Penerapan 5M" yang digelar secara video conferencesapaan akrab Wakil Bupati pasuruan menjelaskan kepada Duta Perubahan Perilaku agar melakukan sosialisasi terkait ditiadakannya isolasi mandiri yang saat ini telah diganti dengan isolasi terpusat. Yang lokasinya ada di setiap Kecamatan, ia mengharapkan supaya masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 dapat melakukan isolasi di satu tempat.

Tak hanya itu, Gus Mujib juga menambahkan perihal sosialisasi vaksinasi yang harus lebih digencarkan di masyarakat. Tidak hanya dosis pertama saja, namun juga dosis kedua. Terlebih vaksin terbukti mampu mengurangi efek dari Covid-19.

"Vaksin itu penting, Vaksin dapat mengurangi efek dari Covid-19. Maka itu perlu dilakukan sosialisasi tentang vaksinasi. Baik tahap satu ataupun tahap kedua"

Gus Mujib juga berpesan agar seluruh elemen masyarakat Kabupaten Pasuruan meniadakan aktivitas yang dapat menimbulkan kerumunan, Seperti masyarakat yang tidak diperkenankan mengadakan hajatan dan kegiatan lain yang menimbulkan kerumunan.
Tak hanya itu, dalam bidang pendidikan juga tak luput dari perhatian Gus Mujib, beliau menjelaskan pelaksanaan sosialisasi agar tidak ada kegiatan PTM(Pembelajaran Tatap Muka), baik di sekolah Negeri, Swasta serta formal ataupun non-formal seperti madin dan TPQ ditiadakan.

"Pembelajaran tatap muka ditiadakan. Bahkan pondok pesantren juga tak diperbolehkan ada guru yang dari luar, guna mencegah penyebaran wabah covid-19 uang masih merajalela di Kabupaten Pasuruan" Pungkas Gus Mujib.(Tom)