Pasuruan, Pojok Kiri
Untuk menjadikan Pramuka sebagai kokurikuler di sekolah-sekolah Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kabupaten Pasuruan memiliki salah satu program prioritas di bawah kepemimpinan Kakak Sobih.
Gagasan Kakak Sobih tersebut bukan tanpa alasan, tetapi sebagai upaya menyikapi beberapa kebijakan yang tidak lagi mewajibkan para anak didik untuk mengikuti Pramuka, yang saat ini hanya menjadi ekstrakurikuler.
Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Pasuruan, Shobih Asrori, mengatakan bahwa Pramuka adalah gerakan organisasi kepanduan yang unik.
Menurut Gus Shobih, tidak ada batasan umur bagi pengurusnya, tetapi sasarannya adalah anak-anak. Seharusnya kalau sasarannya anak-anak, maka pengurusnya juga anak-anak.
“Karena ini kepanduan yang unik, saya sebagai bagian dari jajaran Pemkab Pasuruan akan selalu mendukung program-program Pramuka,” katanya, Selasa (25/2/2025).
Hal itu disampaikan Kakak Shobih saat hadir dalam Pelantikan Pengurus Kwartir Ranting Wonorejo masa bakti 2024-2027 di aula MTsN 4 Pasuruan.
Selain pelantikan, dalam acara itu juga digelar sosialisasi KTA “Ayo Pramuka” dan Pramuka Garuda Tahun 2025. Rencananya, sosialisasi akan dilakukan di semua Kwaran.
“Intinya, saya ingin gerakan Pramuka di Pasuruan ini sejalan dengan cita-cita mengapa Pramuka ini dilahirkan di bangsa ini,” sambung Wabup Pasuruan.
Dia ingin gerakan Pramuka di Pasuruan bisa membina dan membimbing anak-anak dalam membentuk karakter, jiwa patriotisme, dan menyiapkan generasi penerus bangsa.
“Saya ingin generasi Pasuruan untuk masa depan menjadi generasi bangsa yang kuat, mencintai bangsa dan negaranya, serta berjiwa patriot,” paparnya.
Sementara itu, Waka Binawasa Kwarcab Pasuruan, Tasripin, mengaku bahwa di Pasuruan kegiatan Pramuka sudah menjadi kokurikuler dan wajib diikuti setiap anak.
Dia tidak ingin Pramuka dijadikan sebagai kegiatan ekstrakurikuler yang boleh diikuti atau tidak. Aturan tersebut sudah dicabut, dan sekarang Pramuka menjadi wajib.
“Ini juga berkaitan dengan isu nasional. Jadi, Pramuka menjadi salah satu kegiatan yang direkomendasikan untuk meminimalisir anak kecanduan gadget,” paparnya.
Selain mengurangi dampak negatif gadget, kata dia, Pramuka menjadi wadah untuk membentuk anak-anak agar memiliki karakter, cinta Pancasila, dan negara.
“Di Pasuruan, Pramuka menjadi kokurikuler pendidikan dan dilaksanakan di jam pelajaran. Harapannya, ini bisa membawa kebaikan bagi generasi penerus bangsa,” tutupnya.(Syafi'i/Yus)