Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

MTs. Nurul Huda Bulusari, Kenalkan Manasik Haji di Usia Dini



Pasuruan, Pojok Kiri
Manasik Haji adalah serangkaian proses ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim setiap tahunnya. Namun, pengertian tentang manasik haji tidaklah terbatas pada usia. Pendidikan tentang haji dan pemahaman tentang ibadah ini juga dapat disampaikan kepada anak-anak sejak usia dini melalui peragaan manasik haji.


Pentingnya mengenalkan manasik haji kepada anak-anak sejak dini adalah agar mereka dapat memahami arti dan makna dari setiap ritual yang dilakukan oleh jamaah haji, sebagaimana umumnya materi ibadah tidak bisa dikuasai peserta didik dengan baik tanpa adanya keseimbangan antara teori dan praktek.

Yayasan Nurul Huda desa Bulusari, Bekerjasama Dengan PT DIMAS BRIAN PRAKTIS TOUR & TRAVEL Haji dan Umroh, mengadakan Pengenalan Manasik Haji
siswa-siswi: RA, TPQ, MI, SD & MTS sekecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan.


"'Kami dari yayasan Nurul Huda menggandeng pihak tim praktis, karena beliaunya adalah pembimbing haji. Karena kami tidak berani melakukan sendiri, biar ada sama sama kerjasama simbiosis mutualisme. Biar Sama sama di kenal oleh masyarakat, "terangnya.

Hal yang sama juga di sampaikan oleh pemilik perusahaan, Haji Wawan Praktis, "materinya bagaimana rukun, wajib dan Sunnah haji. Selain itu dikenalkan juga mengenai tentang sejarah di Mekah dan Madinah, "ungkapnya.

Adapun tujuan di selenggarakan pengenalan manasik haji menurut kepala sekolah MTs. Nurul Huda, bermula dari kurikulum materi pembelajaran anak-anak di sekolah kelas 5. 

" Sebagai bentuk prakteknya, praktek pengembangan dari materi yang ada di lembaga, untuk kegiatan manasik kita praktekkan pada hari ini, "tutur kepala sekolah.

Pelatihan manasik haji pada anak usia dini di Lapangan desa Bulusari Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan pada hari Kamis (20/6/2024) yang di gagas oleh sekolah MTs. Nurul Huda, ternyata direspon positif oleh sekolahan-sekolahan yang siswanya membutuhkan materi yang sama, sehingga mereka bergabung untuk mengikuti pelatihan manasik haji.

"Ternyata sama SD dan MI pada kelas 5 itu ada materi pelajaran Haji. Untuk itu ternyata klop. Antara kami, keinginan kami yang ada di Mts, SD, dan MI sama-sama punya materi Haji untuk kelas 5. Dan memang kelas 5 ada materi Haji, makanya kami mengundang anak anak kelas 5, bahwa ini adalah praktek dari materi yang ada di dalam kelas, "Ungkap HJ. Lianatus Sholeha.

Dengan cara ini, mereka dapat mulai memahami esensi ibadah haji sebelum mereka mencapai usia di mana mereka akan melakukan perjalanan haji sendiri.

Dimulai jam 08:00 WIB peserta RA, MI, SD, TPQ, dari desa Bulusari, Jeruk Purut, Carat, Karangrejo, Kunjorowesi, Wonosari, dan Kejapanan. 
Lebih dari 750 murid Se-kecamatan Gempol mengikuti kegiatan ini dengan sangat antusias dan semangat. Tidak lupa memakai kain ihram untuk anak laki-laki dan busana muslimah untuk anak perempuan. Setiap rangkaian diikuti dengan tertib dan khidmat. 

Setelah acara pembukaan, anak-anak berbaris sesuai urutan kloter untuk bersiap melaksanakan prosesi manasik haji. dimulai dari proses yang pertama, yaitu sholat 2 rakaat yang dilaksanakan di tenda masing-masing sekolah. Lalu, dilanjutkan pada proses melewati terowongan mina sambil mempersiapkan batu kecil untuk melempar jumrah. Proses selanjutnya adalah melempar jumrah, dimana melempar batu kecil pada tiga tiang yang bernama ‘Ula, Wustha dan Aqabah. Pada masing-masing tiang, anak-anak melempar sebanyak 7 batu kecil. Setelah melempar jumrah, anak-anak mulai berbaris kembali untuk melaksanakan thawaf atau berkeliling Ka’bah sebanyak 7 kali sambil membaca doa keselamatan dunia dan akhirat.

Prosesi manasik haji dilanjutkan dengan shalat di Maqam Ibrahim sebanyak 2 rakaat yang di imami oleh pemandu rombongan. Setelah itu, anak-anak dipersilakan untuk minum air zam-zam yang sudah disiapkan dan tidak lupa membaca doa dan menerapkan adab minum. Kegiatan selanjutnya adalah sa’i atau berlari kecil dari Shafa dan Marwah. Prosesi ini mengingatkan kita tentang kisah Siti Hajar dan Nabi Ismail ketika beliau sedang mencari sumber mata air di tengah padang pasir. Terakhir, anak-anak melaksanakan tahalul atau mencukur rambut sebagai tanda diakhiri nya kegiatan manasik haji.

Walaupun cuaca sedang terik, namun anak-anak tetap mengikuti rangkaian manasik haji ini hingga selesai. Hal ini dapat melatih fisik anak-anak dan kesabarannya sesuai dengan keadaan sesungguhnya ketika menunaikan ibadah haji di Mekkah. Sekaligus untuk anak- anak didik kedepannya, bisa menyempurnakan rukun Islam yang ke 5.

"Mudah mudahan dengan kegiatan ini anak-anak kita terbersit keinginan niat yang kuat untuk melaksanakan berangkat ibadah haji, terutama bapak ibu gurunya, dari awal segera untuk di panggil, "pungkas Hajah Lianatus Sholeha.

Perlu di ketahui PT DIMAS BRIAN PRAKTIS TOUR & TRAVEL bergerak di bidang usaha Haji reguler
Haji plus , Umroh, dan tur wisata. (Syafi'i/Yus)