Pasuruan, Pojok Kiri
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Pasuruan, Ari Yunianto melakukan pengawasan melekat terhadap proses wawancara calon anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah serentak Tahun 2024.
Ari Yunianto menegaskan pentingnya pengawasan yang ketat pada setiap proses pembentukan badan Ad Hoc KPU termasuk seleksi Anggota PPS, sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan Pilkada yang berintegritas.
"Proses seleksi badan ad hoc KPU adalah tahapan awal dari penyelenggaraan pemilihan kepala daerah, dan kami percaya bahwa pemilihan yang baik dimulai dari tahapan ini," kata Ari, Selasa (21/5/2024).
Puluhan peserta calon anggota PPS yang sudah lolos CAT, kini masuk dalam Proses tahap tes wawancara. Ada beberapa materi yang harus dilalui oleh calon PPS; 1. Pengetahuan kepemiluan, 2. Komitmen, 3. Rekam Jejak.
Ari Yunianto yang juga mantan Ketua PWI Kabupaten Pasuruan menuturkan bahwa kegiatan pemantauan tidak hanya dilakukan di PPK Gempol, tapi juga di semua PPK yang tersebar di 24 kecamatan.
Semua komisioner bawaslu ada pembagian tugas, kebetulan saya melakukan pemantauan di 3 kecamatan, yakni Gempol, Pandaan, dan Sukorejo. Tujuannya koordinasi dengan petugas PPK untuk memastikan tahapan berjalan lancar," jelas Ari saat ditemui di sela-sela pemantauan.
Ia mengungkapkan, di Gempol kuota PPS semunya sudah terpenuhi. Tinggal 2 desa yang mungkin tidak ada calon PAW lantaran peserta yang lolos ujian CAT hanya 3 orang, yakni Desa Watukosek dan Desa Jerukpurut.
Terpisah, Ketua PPK Gempol Mukharom yang dikonfirmasi soal tidak adanya calon PAW anggota PPS, menuturkan hal tersebut disebabkan ada peserta yang berhalangan tetap atau mengundurkan diri. Maka, KPU akan melakukan penunjukan langsung.
"Teknisnya KPU akan berkerja sama dengan pemerintahan atau stakeholder untuk melakukan penunjukan lantaran tidak ada calon PAW," ujarnya.
Muharom menambahkan bahwa pihaknya sudah berupaya melakukan sosialisasi agar kuota calon anggota PPS terpenuhi. Akan tetapi, nyatanya partisipasi masyarakat masih rendah.
Ia menduga minimnya pendaftar karena warga mempertimbangkan beban kerja berat seperti saat pileg dan pilpres kemarin.
Dirinya berharap pasca pelantikan, anggota PPS di dua desa tersebut tidak mengundurkan diri sampai tahapan pilkada selesai. (Syafi'i/Yus).