Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Lokakarya Festival Panen Hasil Belajar CGP



Pasuruan, Pojok Kiri. Hari Sabtu - Minggu (27 - 28/4) digelar kegiatan Lokakarya 7 Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) yang difasilitasi oleh Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur di Gedung Gradhika Bhakti Praja Kota Pasuruan yang mengambil tema: Bersama Guru Penggerak Mari Wujudkan Pendidikan yang Berpihak pada Murid, Mandiri, Inovatif, Kolaboratif, dan Reflektif.

Sebagai sambutan awal dari BBGP diwakili oleh Retni Veti Anita. Inti sambutannya, guru penggerak memberi dukungan penuh dalam satuan pendidikan, kreatifitas CGP, yang dididik selama 6 bulan diharapkan mampu menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan, wujud pameran karya menunjukkan metamorfosis CGP selama 6 bulan, dan guru penggerak telah menghasilkan 3 modul: filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara, praktik pembelajaran berpihak pada siswa, dan pembelajaran berdiferensiasi


Acara ini dibuka oleh Wakil Walikota, Adi Wibowo. Dalam sambutannya, ia menekankan beberapa pemikiran: filosofi GP: bergerak, tergerak, dan menggerakkan untuk mewujudkan kualitas pendidikan yang lebih baik, kutipan Freire tentang pendidikan yang membebaskan maksudnya guru harus memfasilitasi murid untuk berpikir bebas menuju kemandirian siswa sebagai wujud perubahan mindset, guru harus menjadi agen perubahan pendidikan dan perubahan karakter bijak, guru harus menjadi teladan bijak, CGP bisa menjadi katalisator dan menjadi jembatan pengembangan potensi diri murid, dan CGP diharapkan mampu membantu meningkatkan kualitas pendidikan, baik secara kualitatif atau pun kuantitatif.

Kegiatan Loka 7 ini merupakan "Panen Hasil Belajar" dimana Calon Guru Penggerak (CGP) akan mencoba memahami mengenai kebermaknaan tentang perubahan positif di lingkungan belajar sekolah yang merupakan tanda keberhasilan dari Program Guru Penggerak serta kerja sama berbagai pihak. Adapun undangan yang dihadirkan, yaitu: Dinas P dan K, termasuk Kadispendikbud,bpengawas sekolah, Kepala sekolah atasan CGP, Guru lainnya, dan Komunitas praktisi (10 orang).

CGP Kota Pasuruan yang ada 20 guru, yaitu 15 guru SD dan 1 guru SMP, dan 1 guru SMA. Selain itu, ada 4 Pengajar Praktik (PP) yang menjadi penggerak dan fasilitator CGP. Ada beberapa karya CGP yang ditampilkan di momentum ini, yaitu pameran karya dan juga presentasi tarian kreasi baru. Sementara itu, penampilan ikon festival oleh siswi UPT SMAN 4 Pasuruan juga turut meramaikan acara.




Acara ini memfasilitasi karya-karya dan semangat untuk menciptakan sesuatu yang berguna bagi orang lain. Karya inovatif diharapkan merupakan kerja cerdas dari generasi penerus bangsa yang mau berubah ke arah yang lebih baik.

"Saya bangga dengan aktivitas yang disuguhkan ke peserta dengan beragam kreativitas. Semoga menjadi inspirasi bagi yang lain, "kata Nurdin, Pengawas Cabang Dinas untuk wilayah Kota dan Kabupaten Pasuruan.

Apa yang dikatakan Nurdin bukankah isapan jempol belaka akan tetapi juga cukup realistis. Hal senada juga dikatakan Anisah, salah seorang steering committee dan juga PP.

"Sisi keglamoran acara mudah-mudahan menunjukkan semangat yang terus berjuang dan tidak kenal menyerah. Etos kerja yang motivasional dan inspiratif inilah yang dimiliki Guru Penggerak atau Calon Guru Penggerak, "katanya dengan percaya diri. 

Acara Lokakarya, yang merupakan unjuk diri, juga diharapkan menjadi stimulus bagi Kepala sekolah atau Pengawas untuk terus memacu para guru agar siap menjadi guru penggerak yang profesional karena guru penggerak menjadi prasyarat penting dalam dunia pendidikan sesuai pesan Permendikbud. 


"Harapan saya, semoga Kota Pasuruan memiliki guru penggerak yang banyak dan potensial, termasuk pengajar praktik, sebagai pemantik peningkatan kualitas pendidikan di Kota Pasuruan melalui pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan, "kata Nur Fadilah, Kepala UPT SMPN 7 Pasuruan yang juga guru penggerak Angkatan 6 dan Pengajar Praktik (PP) Angkatan 10, penuh semangat.

Acara Lokakarya 7 ini juga merupakan ajang prestasi pola pikir CGP di masing-masing sekolah. Kearifan lokal di masing-masing sekolah dari CGP menjadi bagian proses diferensiasi yang telah mengakar dalam dirinya. 

Mereka juga memfasilitas sekolah-sekolah yang butuh bantuan untuk bisa menghubungi mereka yang memiliki praktik baik agar bisa diimplementasikan ke lingkup yang lebih luas.

Presentasi dari perwakilan CGP memunculkan beragam spekulasi ketika ada sesi tanya-jawab dan komentar. Salah satu komentatornya adalah Agus Harianto, Kepala UPT SDN Trajeng 1 Pasuruan. 


Ia mengatakan, hasil literasi itu bagus tapi harus didukung oleh komunitas literasi untuk menggerakkan literasi di sekolah. Kalau tidak, hasilnya kurang maksimal atau, bahkan, akan mandek.

Agus juga mengomentari produk lokal buatan salah satu CGP. Intinya sudah bagus. Tapi, yang lebih penting, menanamkan jiwa kewirausahaan ke murid agar sejak dini murid dikenalkan kewirausahaan untuk bekal mengarungi kehidupan kelak. 

Sementara itu, di tempat terpisah, Ketua Dewan Pendidikan Kota Pasuruan (DPKP), Fuad, sangat mengapresiasi pemikiran atau pun giat para CGP. Hal itu dibuktikan dengan wujud karya di stan pameran.

"Saya berharap, CGP ini menjadi pionir gerakan memajukan kualitas pendidikan dengan beragam kiat yang bisa dilakukan. Saya percaya, kiprah CGP akan mewarnai masyarakat Kota Pasuruan untuk bangkit berpartisipasi aktif dalam peningkatan kualitas pendidikan. Semoga bisa, "katanya dengan penuh harap.

Kegiatan yang memakan waktu sekitar empat jam itu diakhiri dengan sesi keliling stand, yang diawali oleh Wakil Walikota, Kadispendikbud, Ketua DPKP, Ketua PGRI, dll. 

Ada checklist apresiasi atau pun komentar tentang presentasi mereka dan juga sajian produk-produk inovatif untuk memudahkan siswa menyerap ilmu dan pengetahuan dengan baik.

"Produk-produk yang ada ini adalah sebagian dari karya inovatif kami untuk mencerahkan murid dengan media pembelajaran. Semoga ini menjadi stimulus bagi para Kepala sekolah dan guru yang hadir, 'kata Ayu, guru UPT SDN Trajeng 1 dan juga salah satu CGP. 

Di penghujung acara ada sesi berfoto ria dengan Wakil Walikota dan Kadispendikbud untuk diabadikan dalam HP masing-masing. 

Akhirnya, acara ini sesuai tema yang dicanangkan mewujudkan pendidikan yang berpihak pada murid dengan cara melakukan pendekatan dan media pembelajaran yang inovatif dan menarik. (As/yus)