Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Kades Randupitu Jadi Tamu Kehormatan Dalam Bimtek Pengolahan Sampah Zero Waste di Kabupaten Blitar.



Pasuruan, Pojok Kiri
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Blitar bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bintek) Pengelolaan Sampah Zero Waste. Upaya menuju pengelolaan sampah berkelanjutan dan bebas residu, selama dua hari, 12–13 November 2025, di Hotel Selecta Malang. 

Pada kesempatan tersebut, Kepala Desa Randupitu, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Mochammad Fuad, menjadi salah satu pemateri.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 62 peserta yang berasal dari desa dan kelurahan berseri se-Kabupaten Blitar, dengan tujuan memperkuat kapasitas masyarakat dalam mengelola sampah dari sumbernya.

Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Kepala DLH Kabupaten Blitar, Iwan Dwi Winarto, S.T., MM.T, Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Hakim Catur Yulianto, S.Hut., M.Eng, serta Pimpinan dan Tim LPPM Unisma, Prof. Dr. Ir. Mahayu Woro Lestari, M.P.

Pada sesi pemaparan Muchammad Fuad menjadi perhatian peserta, sebagai pemateri dengan tema “Pengelolaan Sampah Mandiri Menjadi RDF (Refuse-Derived Fuel)”. Dalam materinya, Fuad menekankan pentingnya perubahan mindset manusia dalam memandang sampah, serta mendorong kemandirian desa dalam mengelola limbah di sumbernya tanpa bergantung pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Fuad memaparkan praktik nyata di Desa Randupitu, yang kini berhasil mengolah sampah secara mandiri tanpa menghasilkan residu ke TPA. Semua jenis sampah telah dikelola menjadi bahan bakar alternatif RDF melalui kerja sama dengan pihak perusahaan. Contoh konkret ini menjadi inspirasi nyata bahwa desa mampu berkontribusi langsung terhadap solusi krisis sampah sekaligus mendukung agenda ekonomi sirkular.

Dalam kesempatan itu, Mochammad Fuad menegaskan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal kesadaran dan komitmen bersama.

“Kami di Randupitu berangkat dari kesadaran bahwa sampah adalah tanggung jawab kita sendiri. Kalau dikelola dengan benar, sampah bukan lagi masalah, tetapi bisa menjadi energi dan sumber ekonomi baru bagi warga,” ujar Fuad dengan tegas.

Ia juga menambahkan, desa perlu membangun kemandirian dari bawah, dimulai dari rumah tangga, lembaga masyarakat, hingga pemerintah desa.

“Zero waste tidak bisa dicapai kalau hanya mengandalkan kebijakan. Butuh gerakan bersama yang lahir dari kesadaran warga. Itulah yang kami lakukan di Randupitu,” lanjutnya.

Antusiasme peserta terlihat tinggi sepanjang kegiatan. Banyak yang mengaku termotivasi untuk meniru pola pengelolaan sampah mandiri seperti yang dilakukan Desa Randupitu. Semangat baru ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga bentuk kesadaran kolektif masyarakat untuk menjaga bumi.

Kepala DLH Kabupaten Blitar, Iwan Dwi Winarto, disela-sela acara menyampaikan apresiasi mendalam terhadap langkah inovatif Kades Randupitu. Ia menilai, baru kali ini ada sosok pemuda kepala desa yang terjun langsung dalam pengelolaan dan pemberdayaan masyarakat di bidang sampah.

“Ucapan terima kasih dan apresiasi kami sampaikan kepada Kades Randupitu yang telah memberikan inspirasi dan angin segar bagi gerakan desa berseri di Kabupaten Blitar,” ujarnya dengan hangat.

Kegiatan Bintek Zero Waste ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat kapasitas desa dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan, menuju Kabupaten Blitar bebas sampah dan berwawasan lingkungan.(*/Syafii/yus)