Pasuruan, pojok kiri
Pasuruan – Puluhan perwakilan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, pemuda, perempuan, serta jajaran Pemerintah Kabupaten dan Kota Pasuruan menyatakan komitmen bersama untuk menjaga perdamaian dan keharmonisan di wilayah Pasuruan Raya.
Komitmen tersebut dibuktikan melalui penandatanganan Petisi Kesepakatan Damai yang berlangsung di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti pada Jumat malam (17/10/2025), usai pelaksanaan rapat koordinasi wilayah.
Kesepakatan ini merupakan langkah konkret untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) agar Pasuruan Raya tetap bersatu, kondusif, dan damai.
Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, memimpin langsung pembacaan ikrar damai tersebut yang memuat lima poin utama, antara lain:
Penolakan terhadap segala bentuk kekerasan, permusuhan, dan provokasi yang berpotensi memecah belah masyarakat di Kabupaten dan Kota Pasuruan.
Menjunjung tinggi nilai toleransi, musyawarah, dan saling pengertian antarwarga tanpa diskriminasi terhadap suku, agama, ras, golongan, maupun latar belakang politik.
Dukungan terhadap penyelesaian konflik secara damai melalui dialog dan pendekatan hukum yang berkeadilan.
Komitmen untuk menjaga suasana kondusif dan saling menghargai, serta menolak ujaran kebencian, hoaks, dan provokasi, baik secara langsung maupun di media sosial.
Dorongan bagi semua pihak, termasuk aparat keamanan, tokoh masyarakat, dan pemerintah daerah, untuk berperan aktif menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis.
"Semoga Allah SWT selalu meridhoi dan memberi kekuatan bagi kita semua," ujar Mas Rusdi, sapaan akrab Bupati.
Walikota Pasuruan, Adi Wibowo, turut menyampaikan pentingnya kebersamaan dalam menjaga ketentraman daerah. Ia menekankan bahwa solidaritas antarwarga menjadi fondasi utama bagi kemajuan wilayah.
“Kebersamaan adalah kekuatan. Ini adalah jangkar pembangunan. Mari kita rawat Pasuruan Raya dengan semangat gotong royong,” tegasnya.
Menurutnya, keamanan yang terjaga merupakan syarat mutlak bagi kemajuan daerah. Tanpa kondisi yang aman dan damai, pembangunan akan sulit tercapai.
“Tidak ada wilayah, bahkan negara, yang bisa berkembang jika keamanan tidak terjamin. Maka menjaga kamtibmas adalah tanggung jawab bersama,” pungkasnya.(Hab/yus)
