Pasuruan , pojok kiri.Mangkraknya pembangunan Balai Desa Pulokerto, Kecamatan Kraton, ternyata sudah tercium pemerintah kecamatan. Bahkan pihak Kecamatan Kraton, sudah melayangkan teguran atas mandeknya proyek tersebut.
Sayangnya, teguran tersebut sepertinya tak diindahkan pihak pemerintah desa. Buktinya, proyek yang bersumber dari dana Penerimaan Bantuan Keuangan (PBK) Kabupaten Pasuruan, tak ada kelanjutan. Dibiarkan begitu saja, jauh dari kata penyelesaian.
Camat Kraton, Saiful Anwar Rahman Arif membenarkan teguran yang dilayangkan tersebut. Pihaknya meminta, agar proyek diselesaikan. Paling lambat Desember harusnya sudah rampung. Meski sebenarnya, di papan nama proyek tidak tercantum kapan batasan waktu pengerjaan.
Di sisi lain, Sekretaris Desa Pulokerto, Kecamatan Kraton, Ali mewakili Kades Pulokerto, Hasan mengatakan, proyek balai desa itu, memang belum rampung sepenuhnya. Karena ada permasalahan dengan pekerja.
Kendati begitu, progresnya cukup baik. Karena sudah terselesaikan, sekitar 70 persen. "Memang pernah bermasalah dengan pekerja. Tapi, progres pembangunan cukup baik, karena sudah mencapai 70 persen," tandasnya.
Pernyataan tersebut, kontras dengan kondisi di lapangan. Berdasarkan pengamatan Pojok Kiri, progres pembangunan balai desa itu, masih jauh dari penyelesaian. Bahkan, bisa dibilang, di bawah 70 persen.
Sebab, tidak tampak atap terlihat. Tiang penyanggah balai desa pun, terlihat ada yang penceng. Hal inilah yang membuat proyek senilai Rp 150 juta itu, ditengarai bermasalah.
Apalagi seharusnya, proyek tersebut sudah diselesaikan. Kenyataannya, tidak tampak penyelesaian akan dilakukan. Terbukti tidak ada material yang terlihat. Bahkan, tiang penyangganya sudah mengering dan terlihat dibangun lama.(Sik/yus)