Pasuruan, Pojok Kiri
Warga Kecamatan Gempol yang dalam kategori tidak mampu secara ekonomi mengaku terharu karena mendapatkan bantuan rumahnya yang direnovasi melalui
program Bantuan Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Tahun 2022.
Awak media Pojok Kiri mencoba mendatangi rumah Trisnawati, Rabo ( 14/9/2022) salah satu penerima bantuan sosial RTLH, di dusun Raos Baru Timur Gang 2 RT. 04 RW.05 desa Carat. Didampingi Syawal ketua RT setempat mempersilahkan awak media melihat lihat bantuan tersebut.
" Alkhamdulillah, berkat upaya usulan Kami serta Pemdes Carat, bantuan RTLH untuk warga kami bisa terealisasi. Begitu kami ketahui bantuan terealisasi, kami dan warga sekitar melakukan gotong royong pembongkaran rumah Ibu Trisnawati yang kondisinya parah sangat tidak layak untuk dihuni, bahkan sampai sekarang warga secara bergantian melakukan swadaya untuk kosumsi tukang - kuli. "Ucap Sawal.
Ditempat yang sama, Jauhari yang akrab dipanggil Bang Jo selaku Pendamping RTLH Kecamatan Gempol menuturkan bahwasannya Program RTLH ini merupakan program pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim). " Kebetulan di Kecamatan Gempol ini Ada 20 unit yang sudah terferifikasi, tersebar di 8 Desa. Yakni di Desa Carat 1 unit rumah, Desa Gempol 1 unit rumah, Desa Jerukpurut 6 unit rumah, Desa Winong 1 unit rumah, Desa Wonosunyo 6 unit rumah, Desa Bulusari 1 unit rumah, Desa Karangrejo 1 unit rumah dan Desa Watukosek 3 unit rumah. "Terang Bang Jo.
Program RTLH adalah bukti komitmen Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Khususnya yang masuk kategori ekonomi pra sejahtera.
“Kita dalam rangka memanusiakan manusia. Jangan sampai ada masyarakat kita yang kondisi rumahnya tidak layak. Inilah tujuan utama program RTLH. Bantuan untuk perbaikan rumah akan ditransfer melalui Bank Jatim sebesar 15 Juta tiap unitnya. Tidak ada potongan sepeser-pun, seperti apabyang pernah di sampaikan Wakil Bupati Pasuruan Mujib Imron dalam agenda Sosialisasi Pelaksanaan Bantuan Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Tahun 2022 di Kecamatan Bangil.
Trisnawati, Janda yang hidup serba pas Pasan, tinggal di dusun Rais mulai tahun 1986 dengan kondisi rumah yang tak layak. Rumah semi bambu yang diapit rumah rumah tembok kanan kiri, Trisnawati hanya bisa berdoa, " Yaa Allah Angkatlah derajat dan ekonomi kami, supaya Saya bisa memperbaiki rumah ini Yaa Allah, siang hari kami kepanasan, malam hari kami kedinginan, musim hujan kami kebocoran. " Amiin.
Doa itu telah terkabul, Ibu Trisnawati sujut sukur, terharu dan bahagia, takterasa tetesan airmata keluar, mengutarakan kebahagiaan itu kepada semua pihak yang turut membantu, sehingga pelaksanan pembangunan berjalan lancar.
"Saat itu saya surfe kondisi rumah ini jenis rumah Klebengan (separuh bata, separuh gedeq), kondisi atap yang sudah rapuh semua, prediksi musim hujan kedepan bisa ambruk, dan Alkhamdulillah sebelum musim hujan program RTLH sudah tahap realisasi, hujan besok sudah aman dan nyaman. "Kata Bang Jo.
Dengan nada tersendat,takterasa airmata keluar menetes kepipi, raut wajah yang sudah berkerut karena kondisi umurnya yang sudah tua, meski sisa - sisa kecantikannya masih tampak, Ibu Trisnawati menyampaikan rasa terimakasih kepada Allah dan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Pasuruan, khusunya Pendamping Kecamatan Bang Jo yang selalu memberikan arahan pelaksanaan pembangunan tersebut.
" Saya menempati rumah ini mulai tahun 1986, yaa begitu siang kepanasan, malam kedinginan, apalagi kalau musim hujan selalu kebocoran, tidur tidak bisa nyenyak, tau sendiri saya ini sudah tua, sudah tidak kuat bekerja. Alkhamdulillah dapat bantuan ini, saya senang, karena dengan rumah yang layak, Sholat saya tidak akan terganggu lagi oleh tikus yang selalu berkeliaran didalam rumah. " Ungkapnya.(Fii/Yus)