Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Patut Jadi Contoh, TPS 3R KSM Ngerong Asri Berhasil Olah Sampah Jadi Edukasi Lapangan Kerja



Pasuruan, Pojok Kiri
Desa Ngerong, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan satu di antara segelintir desa yang sukses menghindari desanya dari pencemaran lingkungan akibat sampah rumah tangga maupun sampah industri.

Dengan adanya TPS3R yang dikelola secara serius di Desa Ngerong, Warga mengatakan manfaatnya bukan hanya kebersihan lingkungan. Tetapi juga berdampak pada ekonomi masyarakat.

Kades Ngerong H.Jemik Sadiman menceritakan, saat TPS3R Desa terbentuk, biaya operasionalnya relatif tinggi, bahkan tidak jalan. Namun sejak saya limpahkan pengelolaanya kepada Mujayyin dan saya tunjuk selaku Ketua TPS 3R KSM Ngerong Asri, dia berhasil dan bahkan pemdes Ngerong tidak membiayainya lagi dan cenderung berkembang pesat.

"Sekarang biaya operasional sudah dihasilkan sendiri melalui penjualan pupuk, plastik dan biaya pengangkutan," ujarnya

Sampah organik dijadikan pupuk, sampah non organik dijual ke pengepul dan dikelola menjadi benda bernilai ekonomis.

"Hampir 53 persen sampah rumah tangga adalah sampah organik yang mudah busuk dan terurai . Untuk itu, sampah mudah terurai itu dilakukan pengelolaannya di lokasi TPS3R. "Ungkap Jemik Sadiman.

Sementara itu Mujayin selaku ketua KSM Ngerong Asri saat di temui awak media Pojok Kiri, Minggu (11/9/2022) mengungkapkan secara detail bagaimana pengelolaan sampah mulai awal sampai akhir : 1, Ringkas, 2. Rapi, 3. Resik, 4. Rawat .5. Rajin., di Gedung TPS3R dusun Payaman.

" Kita mengambil sampah rumah tangga dari 5 dusun: Ngerong, Payaman, Damain, Danten, dan Ngingas perumahan, yang kesemuanya sekitar 1.060 Orang (KK). Tiap rumah kita tarik iuran variatif, tergantung jarak rumah dan Medan, taruhlah Kedamean kita tarik 20ribu perbulan, Payaman 15ribu karena dekat, Ngerong 17,5ribu, Kedanten 20ribu,Ngingas 29ribu. "Terangnya.

Mujayin juga menyebutkan, untuk   iuran  sampah bagi masyarakat kelas rumah tangga, semua atas data dari Kepala Dusun yang di ajukan dengan sistem Gotong Royong.


"Pembayarannya subsidi iuran sampah kesemuanya data warga atas pengajuan  Kepala Dusun  (penanggung jawab pembayaran tingkat Dusun), murni sistem gotong royong yang kami terapkan dan tidak kita paksa, karena kembali pada tujuan awal adalah mengurangi sampah dan mengelolanya. "Ucapnya.

Terkait tenaga kerja total 35 orang dengan pengurusnya, perempuan 5, sisanya laki - laki, bahkan ada yang cacat disabilitas , janda .

" Yang bekerja di sini kebayakan orang orang yang butuh pekerjaan dan tidak bisa dibterima di perusahaan, tapi tenaganya masih produktif,  Istilahnya Ibu/Bapak yang tidak bisa di terima di pabrik, kita pekerjakan disini. " Terangnya.

Masih menurut Mujayin, Sampah rumah tangga ini kami pilah menjadi 3 bagian, 1. Yang laku di jual, 2, Dedaunan kita jadikan kompos. 3, Sampah tak layak kita bakar dengan batas waktu supaya tidak mengganggu warga, setelah itu di kelompokkan dan ditempatkan sesuai tempanya.
1.Tempat bahan makanan hewan
2.Tempat bahan pupuk pelengkap
3.Tempat plastik bekas
4.Tempat kerdus bekas
5.Tempat kresek bekas
6.Tempat botol bekas
7.Tempat sepatu bekas
8.Tempat sampah besi
9. Tempat Kayu Bakar
Bahkan plastik bekas di kelompokkan lagi sesuai jenisnya .

Dari hasil pantauan awak media Pojok Kiri dilokasi, tempat tersebut terkesan bersih dan hampir tidak ada lalat dan kotoran bekas pembongkaran sampah rumah tangga. Kecepatan proses mulai dari datangnya sampah, pembongkaran, dan pemilahan, sehingga bisa meminimalisir bau dan lalat.

" Tidak ada lalat sama sekali, karena kita sifatnya pencegahan lalat dulu, dengan cara pengambilan sampahnya harus setiap hari, sehingga sampah itu pada kondisi fresh, jangan sampai ditunda, karena akan berdampak didatangi lalat, basil dan bau. Dari ini sehingga tidak ada lalat, selain itu ibu-ibu yang bertugas memilah- milah sampah tidak merasa jijik." Terangnya.

Tujuan di ambilnya sampah tiap hari, apabila ada sampah sampah yang tidak kita inginkan , kita bisa mendeteksi asal sampah tersebut, sehingga kita bisa komplain atau menegur dan mengarahkannya.

Untuk armada pengangkutannya memakai 3 mobil, " Memang biayanya tinggi maka di butuhkan pengurus yang punya sosial tinggi, demi lingkungan desa Ngerong, jangan melihat  pendapatannya, tapi niatan ibadah kita, sesuai hadist Rasulullah SAW Annadhofatu minal iman, bahwasanya setiap muslim haruslah senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.

Lebih lanjut Mujayin menjelaskan, " sampah yang turun di TPS langsung kita semprot dengan obat lalat. Lalat itu senangnya di tempat - tempat yang lembab, kita kurangi dengan semprotan obat lalat di tempat tempat itu, dan kita buatkan sedikit asap -asap pengusir lalat,. Sehingga lalat pergi dan tidak berkembang biak ditempat ini. Proses pencegahan secara alami juga berjalan, seperti adanya  kadal, ayam yang ada di lokasi ini, secara alami mereka memakan lalat tersebut." Terangnya.

Dengan inovasi serta pengetahuan yang ia peroleh dari  study banding kemana-mana Mujayin bisa menyimpulkan mana yang  itu ada kelebihan dan kekurangannya, Mujayyin menerapkan kelebihan - kelebihan dasil study banding untuk di terapkan di TPS3R KSM Ngerong Asri.

"Tema yang kami angkat itu prosesnya 3R tapi didalam gudang ini kami melakukannya dengan 5R, 1, Ringkas, 2. Rapi, 3. Resik, 4. Rawat .5. Rajin. Meskipun disini tempat sampah,saya tidak mau disini dijadikan tempat untuk merokok. Kalau ada orang yang merokok disini akan saya SP, karena disini tempat sampah yang mudah terbakar. "Tegasnya.

Untuk abu bekas pembakaran, yang  selama ini  dikumpulkan, kedepan abu tersebut  akan dipakai untuk pupuk. Rencana sebagian sawah yang di tanami tebu depan gedung TPS akan diminta untuk dijadikan Edukasi tanam sayur, sebagian lahan seluas itu akan  ditebari abu yang  sudah dicampuri dengan pupuk lain, sehingga di atas tanah sawah tersebut ada lapisan tanah pupuk yang sangat subur.

"Hasilnya nantik sayur sayur itu kita serahkan kepada warga yang menginginkan sayur, dan itu kita gratiskan. "Ucap Mujayin.

Selain sebagai pecampur pupuk organik, Abu bekas pembakaran  juga bisa dipakai untuk pemusna bau, sampah sampah dedaunan yang  ditanam.


"Di atasnya kita taburi abu sehingga tidak berbau. Setelah tiga bulan sampah yang kita tanam bisa kita ambil dan kita jadikan pupuk Kompos organik. " Tambahnya.

Kemandirian TPS3R KSM Ngerong Asri, untuk lebih memajukannya, KSM Ngerong Asri dalam penyelesaian akhir, kedepan bukan lagi dengan cara pembakaran.

"Rencana kedepan, untuk penyelesaian akhir bukan lagi pembakaran, tapi saya akan melakukan proses pembuatan pabrik tahu, kita bikin gedung sendiri (UKM Produksi Tahu). Produksi tahu tersebut yang  berbasis Koperasi Sampah.
 
"Rencana Ibu-Ibu itu akan saya kasi modal usaha, tapi pengembalian pinjamannya dengan sampah dari usahanya, istilahnya bisa nyicil pakek Karak atau plastik.Bahkan selama ini UKM-UKM yang sudah saya kasi modal, dengan syarat pengembalian pinjaman dengan sampah sudah berjalan.
( Hutang Lunas tanpa penyisihan dari keuntungan usaha).Umumnya kan Bank Sampah, tapi kita tidak."Tutupnya.(Fii/Yus)